Tes Kompetensi Akademik (TKA) kini memiliki kisi-kisi resmi yang diterbitkan oleh Pusat Asesmen Pendidikan (Pusmendik), Kemendikdasmen.
Kisi-kisi ini bisa dijadikan acuan dalam memahami kompetensi dan muatan yang diukur pada setiap mata pelajaran, sehingga proses belajar dan pendampingan dapat dilakukan secara lebih terarah dan efektif.
Dengan mengenali kisi-kisi sejak awal, proses belajar dapat difokuskan pada penguasaan kompetensi yang diukur, bukan sekadar menghafal soal.
Berikut rangkuman tiga mata pelajaran utama yang diujikan dalam TKA untuk jenjang SMA/MA/sederajat dan SMK/MAK.
Kisi-Kisi Matematika
Tes Kompetensi Akademik Matematika mengukur kemampuan dalam memahami konsep serta menerapkan pengetahuan untuk memecahkan masalah.
Kompetensi yang diukur meliputi:
- Pengetahuan Matematika: memahami fakta, konsep, dan prosedur.
- Representasi Matematika: menyajikan masalah dalam bentuk matematis.
- Penalaran: bernalar logis untuk menyelesaikan masalah.
- Koneksi Matematis: menghubungkan berbagai konsep matematika.
- Pemecahan Masalah: menerapkan pengetahuan untuk menemukan solusi.
Muatan yang diuji:
- Bilangan: bilangan real, bilangan asli, berpangkat, dan pecahan.
- Aljabar: persamaan dan pertidaksamaan linear, fungsi, barisan, dan deret.
- Geometri dan Pengukuran: bangun datar, bangun ruang, serta jarak antar objek geometri.
- Data dan Peluang: penyajian data, ukuran pemusatan, peluang, dan kombinasi.
- Trigonometri: perbandingan sinus, kosinus, dan tangen.
Soal matematika tidak hanya menilai kemampuan berhitung, tetapi juga menekankan pemahaman konsep, logika, serta penerapan dalam situasi nyata.
Kisi-Kisi Bahasa Indonesia
TKA Bahasa Indonesia berfokus pada keterampilan membaca dan memahami teks, baik teks informasi maupun fiksi, dengan struktur kalimat dan kosakata yang lebih kompleks.
Aspek yang diuji meliputi:
- Pemahaman Tekstual: memahami, menyusun ulang, dan menyajikan kembali informasi eksplisit.
- Pemahaman Inferensial: menarik kesimpulan dari informasi tersirat.
- Evaluasi dan Apresiasi: menilai gagasan serta mengapresiasi bahasa yang digunakan penulis.
Untuk mendukung ketiga aspek tersebut, soal TKA Bahasa Indonesia juga menilai kemampuan memahami teks melalui tiga karakteristik bahasa berikut:
1. Kosakata
Menilai pemahaman terhadap makna kata, sinonim, antonim, dan penggunaan kosakata sesuai konteks. Peserta diharapkan dapat menafsirkan makna kata atau frasa yang digunakan dalam teks informasi maupun fiksi.
2. Kalimat
Menilai kemampuan memahami dan menganalisis struktur kalimat, termasuk kalimat majemuk dan kompleks. Fokus penilaian mencakup hubungan antar klausa, penalaran logis dalam kalimat, serta efek penggunaan struktur kalimat terhadap makna.
3. Wacana
Menilai kemampuan memahami keseluruhan teks, termasuk kohesi dan koherensi antargagasan. Peserta diharapkan dapat mengidentifikasi ide pokok, hubungan antarparagraf, serta maksud atau tujuan penulis dalam konteks teks yang utuh.
Keterampilan berpikir kritis, kemampuan memahami konteks, dan kebiasaan membaca teks panjang menjadi faktor penting dalam menghadapi TKA Bahasa Indonesia.
Kisi-Kisi TKA Bahasa Inggris
Soal TKA Bahasa Inggris menilai kemampuan memahami teks naratif, deskriptif, hingga prosedural dalam konteks sehari-hari maupun vokasional.
Level yang diukur:
- A2 (Pre-Intermediate) dan B1 (Intermediate) berdasarkan Common European Framework of Reference for Languages (CEFR).
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut cakupan kemampuan di masing-masing level.
Untuk Tingkat A2 (Pre-Intermediate), peserta diharapkan mampu:
- Memahami dan ungkapan yang sering digunakan dalam konteks kehidupan sehari-hari (misalnya: informasi pribadi, kegiatan rutin, dan kebutuhan dasar).
- Mengidentifikasi informasi utama dari teks pendek seperti pengumuman, iklan, atau petunjuk sederhana.
- Menggunakan pemahaman umum terhadap kosakata dasar dan struktur kalimat yang umum digunakan dalam percakapan.
Untuk Tingkat B1 (Intermediate), peserta diharapkan mampu:
- Memahami teks yang lebih panjang dan kompleks, termasuk teks faktual, naratif, dan deskriptif dengan kosa kata yang lebih luas.
- Menemukan ide utama, detail penting, serta hubungan logis antarbagian teks.
- Menangkap maksud, sikap, atau pendapat penulis berdasarkan konteks dan pilihan bahasa.
Kompetensi yang diukur meliputi:
- Pemahaman Tekstual: menemukan dan menyajikan kembali informasi eksplisit.
- Pemahaman Inferensial: memahami detail, ide pokok, serta hubungan sebab-akibat.
- Evaluasi dan Apresiasi: menilai teks dari isi, emosi, dan makna.
Soal Bahasa Inggris dirancang untuk menilai kemampuan memahami teks otentik, bukan sekadar menghafal kosakata atau pola tata bahasa.
Belajar Sesuai Kisi-Kisi, Bukan Sekadar Kebut Semalam
Pemahaman terhadap kisi-kisi resmi dari Pusmendik dapat menjadi dasar dalam menyusun strategi belajar yang lebih terarah dan konsisten.
Pendekatan ini sejalan dengan semangat Sistem Belajar Nyicil, metode belajar yang menekankan pentingnya konsistensi dan pembiasaan sejak dini, bukan belajar mendadak menjelang ujian. Dengan mencicil belajar dan mendalami materi sedikit demi sedikit, proses persiapan TKA menjadi lebih ringan dan hasilnya lebih bermakna.
Selengkapnya dapat dibaca pada artikel berikut:
Sistem Belajar Nyicil: Tinggalkan Sistem Kebut Semalam, Mulai Belajar Konsisten
Melalui pembelajaran yang konsisten dan berlandaskan kisi-kisi resmi, peserta didik dapat:
✅ Mengenali format dan karakter soal
✅ Belajar sesuai kompetensi yang diukur
✅ Lebih percaya diri menghadapi ujian
